Security System

Masih ingat film Mission Impossible, gedung CIA yg
security-nya nyamuk pun harus bertekuk lutut, eh sayap?
Ya, beginilah keadaan Sutomo. Seperseratusnya. Security
ya pertama keamanan kendaraan dulu. Sepeda sich kayanya
gak ada yg curi. Akhir2 ini gak ada kasus hilang sepeda
motor. Paling ya helm aja lor. Jadi secara overall,
kinerja satpam kita lumayan.
Keamanan dalam negeri ya tugasnya guru2 BP kita. Seperti
yg diberitakan di Sutomo News, tahun ini disiplin mau
bener2 ditegakkan (clichè? dah sering denger tuh).
Jadi awal T.A. ini ya asal lonceng, maka keluarlah Pak
Simangunsong kita berkaraoke lagu Doraemon, "Aku ingin
begitu (masuklah ke kelas), Aku ingin begini (duduk
sesuai tempat, jgn pindah2)...aku..(awas jangan
berkelahi).
Tapi
memang hukumannya dijalankan sich. Skorsing-nya lama2
juga, 2 minggu ato 3 minggu. Asal berkelahi, ya libur
lor di rumah. Pelakunya mendapat kebanggaan lagi,
mukannya ditempelkan di mana2 sbg berita intern sekolah.
Pergulatan WWF yg saya tahu belakangan ini hanya
beberapa. Tahun lalu produksi skala besar ada di kantin
sampe lempar2 kursi kantin dan berdarah-darah dan
tentunya berita paling gempar Security Guard BP kita yg
legendaris, Ibu Bertha Sirait,
ditampar. Stuntmen
nya sich campur2 dari Hakuna sampe Matata gak tahu deh.
Tahun ini minggu pertama sudah action dari anak SMU I.
Lalu pergulatan minor saja. Yg major itu sekitar 1 ato 2
bulan lalu. Beritanya ditutupi dan gak sampe ke telinga
gue. Lalu cewek juga gak mau kalah, tampar2an antar
entah anak I ato II SMU. Street Fighters memang semua.
Bagi
alumni sebelum 2000, Sutomo punya sistem ronda malam, eh
piket di tiap lantai. Satu zona biasanya di-occupy satu
guru yg akan keliling sambil mencatat absensi tiap kelas
tiap 2 jam pelajaran. Maksudnya ya mau nangkap yg cabut.
Tentu saja gak hanya itu, mereka juga kurang kerjaan
memperhatikan segala kebersihan, mencatat kasus murid yg
dilaporkan guru yg lagi ngajar.
Kurikulum Sutomo I

Yg
diajarkan ya gak usah gue perjelas lagi walaupun kalian
tidak jelas apa yg saya jelaskan dgn sejelas-jelasnya.
Yg diajarkan ya yg mendorong murid untuk menghapal saja.
Guru2 yg berkualitas yg dapat mendorong murid untuk
mengerti ya dapat dihitung dgn kalkulator. Isinya ya
sesuai Depdikbud kale. Membosankan. Apalagi PPKN dan
Sejarah yg dari SLTP gak pernah berubah. Tiap hari
G30SPKI, Konferensi Meja Bundar, Proklamasi. Sesekali
Samkok kek kenapa?
Sistem
Ujian
Sutomo mulai 2002/2003 memakai sistem semester yaitu
bagi 2 jadi Semester 1/Ganjil dan Semester 2/Genap.
Mayoritas subjek gak diujikan oleh guru2 bersangkutan
lagi. Semuanya masuk Pekan Bulanan. Dalam satu semester
ada 3 pekan bulanan.
Apa
sich Pekan Bulanan itu? Pekan ya minggu lor, dalam 1
minggu ato 10 hari ujian bulanan teros aja. Dulunya sich
2 jam pertama dipake ujian, sisanya sekolah teros. Waktu
pertama kali dipake cara ini, Pekan ini
meng-bulan-bulan-kan kami. Karena tiap hari ujian. Lalu
diganti 2 hari sekali. Lalu 2 jam terakhir. Dan akhirnya
tahun ini ujian tok saja karena murid gak semangat
belajar subyek lain kalo ada ujian. PB kaya gitu ada 2
kali. Format ujian layaknya ujian CW dulu. Dibagi nomor,
tempat duduk dan kelas. Pilihan berganda 30 - 40 soal
dan plus 5 ato 10 essay utk Mafia.
Lalu
ada ujian Semester ga? Gak ada. Gantinya ya Pekan
Bulanan 3. Itu cuma masalah nama karena Depdikbud
melarang pemakaian istilah ujian Semester.
Penghitungan
Nilai Rapor
Yg
satu ini kaco balo deh. Gue gak jelas lagi. Yg kelas
satu dan dua kayaknya tetep aja. Nilai minimum 84 ato
rata2nya 6. Yg kelas 3 juga seharusnya gitu. Dengan
perkecualian kita punya nilai bimbingan lebih besar dari
% nilai tugas. Tapi entah nilai bimbingan ini jadi
dimasukkan ato tidak (kenapa? Lihat berita
News on Bimbingan).
Bagi
bagi uang dan kelas...
|